Bayam, tumbuhan berasal genus Spinacia ini sudah akrab dikenal di Indonesia sebagai teman lauk menu masakan Indonesia.
Dalam skala internasional, bayam terbantukan populer oleh seri kartun untuk anak-anak ‘Popeye’ yang memiliki karakter menjadi kuat seketika setelah memakan bayam.
Dalam skala internasional, bayam terbantukan populer oleh seri kartun untuk anak-anak ‘Popeye’ yang memiliki karakter menjadi kuat seketika setelah memakan bayam.
Akrabnya, bayam banyak memiliki sederet khasiat, diantaranya seperti
meningkatkan kinerja ginjal & melancarkan pencernaan. Daun bayam
acapkali digunakan untuk membersihkan darah sehabis bersalin. Tidak
hanya itu, bayam juga digunakan untuk memperkuat akar rambut serta
mengobati tekanan darah rendah, kurang darah (anemia) dan gagal ginjal.
Selain itu, bayam juga dipercaya memiliki khasiat untuk mencegah
hilangnya penglihatan akibat usia (macular degeneration), kanker, bahkan
katarak. Bayam adalah sumber lutein dan folate yang hebat, yang juga
dapat membantu mencegah penyakit jantung & bayi yang lahir cacat.
Folic acid yang ada di bayam juga mampu melindungi otot jantung dari
meningkatnya kadar glukosa yang mudah larut dan mengandung B9. Vitamin
ini biasanya menjadi suplemen bagi perempuan yang mengandung untuk
melindungi bayi dari cacat pada bagian syaraf.
Bayam kaya akan zat besi, dimana zat besi memiliki peran penting
dalam proses distribusi oksigen dalam darah tubuh manusia. Zat besi juga
berfungsi dalam proses produksi haemoglobin. Zat besi juga berperan
penting dalam fungsi kekebalan tubuh. Kekurangan zat besi akan semakin
memperbesar potensi tubuh mudah terserang penyakit.
Namun ada beberapa hal penting yang patut diwaspadai dalam mengolah
bayam. Salah-salah bayam yang kita favoritkan berubah menjadi senyawa
racun.
Untuk itu, ketahuilah langkah pengolahan bayam yang sebaiknya sebagai berikut:
* Pilihlah bayam yang hijau segar dan lebih baik yang melalui proses penanaman organik (tanpa pestisida).
* Lebih baik bayam diproses masak setelah segar dipetik. Karena paparan oksigen yang terlampau lama membuat kandungan zat besi berupa ferro (Fe2+) menjadi teroksidasi menjadi racun zat besi (ferri, Fe3+)
* Hindari memanaskan kembali masakan sayur bayam yang sudah melalui proses pemasakan.
* Hindari konsumsi bayam yang sudah 6 jam setelah proses pemasakan. Racun yang ada bertambah dengan hadirnya zat nitrat (NO3) yang jika teroksidasi dengan udara juga akan menjadi NO2 (nitrit) yang bersifat senyawa tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun.
* Hindari penyimpanan terlalu lama.
* Efek racun lainnya adalah kemampuan nitrit tersebut bereaksi kepada amino sekunder yang dapat membentuk senyawa penyebab kanker.
* Pilihlah bayam yang hijau segar dan lebih baik yang melalui proses penanaman organik (tanpa pestisida).
* Lebih baik bayam diproses masak setelah segar dipetik. Karena paparan oksigen yang terlampau lama membuat kandungan zat besi berupa ferro (Fe2+) menjadi teroksidasi menjadi racun zat besi (ferri, Fe3+)
* Hindari memanaskan kembali masakan sayur bayam yang sudah melalui proses pemasakan.
* Hindari konsumsi bayam yang sudah 6 jam setelah proses pemasakan. Racun yang ada bertambah dengan hadirnya zat nitrat (NO3) yang jika teroksidasi dengan udara juga akan menjadi NO2 (nitrit) yang bersifat senyawa tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun.
* Hindari penyimpanan terlalu lama.
* Efek racun lainnya adalah kemampuan nitrit tersebut bereaksi kepada amino sekunder yang dapat membentuk senyawa penyebab kanker.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar